Jawaban yang benar adalah C. Lalat. Pembahasan Diare adalah gangguan pencernaan yang ditandai dengan buang air besar encer 3 kali atau lebih dalam sehari. Salah satu penyebab diare adalah tercemarnya makanan dan minuman oleh bakteri yang dibawa oleh lalat. Lalat merupakan salah satu hewan yang kotor. Hal ini karena lalat senang hidup atau menghinggapi sampah dan tempat lain yang kotor. Makanan yang dihinggapi oleh lalat akan tercemar oleh mikroorganisme baik bakteri, protozoa, telur/larva cacing atau bahkan virus yang dibawa dan dikeluarkan dari mulut lalat. Apabila makanan tersebut dimakan oleh manusia, maka dapat menyebabkan penyakit diare. Oleh sebab itu, penting bagi kita untuk selalu menjaga kebersihan dan menutup makanan dengan tudung saji, agar makanan tidak bisa di hinggapi oleh lalat. Simpulan Jadi, penyakit diare dapat disebabkan karena memakan makanan yang dihinggapi lalat opsi C.
Ya adanya angin dapat membantu makanan terhindar dari lalat yang beterbangan. Jangan lupa juga untuk rutin membersihkan kipas angin, agar makanan Anda tidak terkontaminasi debu dan kotoran dari kipas angin. 5. Taruh tanaman pengusir serangga. Beberapa jenis tanaman dipercaya dapat mengusir serangga, termasuk lalat.
Penyakit yang disebabkan karena makanan dihinggapi lalat adalah … A. kustaB. lepraC. diareD. malaria Jawaban C Pembahasan Seseorang bisa terkena penyakit diare karena memakan makanan yang sudah dihinggapi lalat. Lalat membawa kotoran yang dapat menyebabkan sakit perut, sehingga bisa menyebabkan diare. Jadi, jawaban yang tepat adalah C.
Nama: talita kamila vexia a Kelas:6c °•1. Karena biasanya makanan yang dijual oleh pedagang makanan pinggir jalan seperti cilok dan lain sebagainya itu tidak higienis/tidak terjamin kebersihan makannan tersebut,bakteri yang ada di dalam makanan yang tidak higienis tersebut bernama Ecoli,bakteri Ecoli berada di makanan / minuman yang sudah terkontaminasi,dan bakteri tersebut dapat
- Mengonsumsi pangan yang tak sehat dan tak aman bisa menyebabkan berbagai gangguan penyakit pada tubuh. Karena itulah, pemerintah melalui Badan Pengawas Obat dan Makanan menetapkan berbagai standarisasi keamanan pangan demi menjaga kesehatan masyarakat. Dari data WHO yang dilansir di laman resmi Instagram BPOM, dalam setahun sebanyak 600 juta penduduk sakit setelah mengonsumsi pangan yang terkontaminasi. Dan 40 persen penyakit akibat pangan, terjadi pada balita, dengan angka kematian balita per tahun. Penyakit akibat pangan yang tak aman dan tak sehat memang rentan menghinggapi usia anak-anak, kalangan ibu hamil dan menyusui, juga kategori usia lansia. Baca juga Cara Tepat Melakukan Pengaduan Produk ke BPOM Jenis penyakit akibat konsumsi pangan Ada berbagai macam jenis penyakit yang bisa dipicu oleh olahan pangan. Berikut ini ragam penyakit, penyebab dan gejala-gejalanya1. Gastroenteritis Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Bacillus cereus. Infeksi usus ini ditandai dengan gejala diare, sakit perut, mual-mual dan muntah. Penyakit ini menyebar melalui makanan yang sudah terkontaminasi Bacillus cereus. Memilah makanan yang aman dan rajin cuci tangan sebelum makan adalah salah satu upaya pencegahan. 2. Infeksi saluran cerna Infeksi ini bisa disebabkan oleh Escherichia coli. Gejala hampir sama dengan gastroenteritis, yaitu muntah, diare, sakit perut yang terkadang disertai demam. 3. Shigolesis atau disentri Bakteri penyebabnya dinamakan Shigella dysentriae. Gejalanya lebih akut, seperti sakit perut, muntah, dan diare dengan tingkat ringan hingga berat.
TaeniaTaeniaeformis - penularan ke kucing disebabkan karena kucing memakan daging atau makanan yang tidak higienis dan telah dihinggapi cacing ini. Dipylidium caninum - nah yang ini sering banget ditemuin pada kucing. Cacing ini menginfeksi kucing kita lewat kutu dimana kutu tersebut memiliki larva cacig pita di dalamnya. 3. Infeksi
– Diare adalah penyakit yang ditandai dengan gejala sering buang air besar BAB berair, perut mulas, dan perut kembung. Dalam kebanyakan kasus, diare disebabkan oleh virus atau bakteri yang coba dikeluarkan oleh tubuh. Namun, mengonsumsi makanan tertentu juga dapat memicu diare. Baca juga Penyebab Diare pada Anak dan Cara Mengatasinya Makanan yang memicu diare dapat berbeda-beda pada setiap orang, tetapi penyebab umumnya termasuk susu, makanan pedas, dan kelompok sayuran tertentu. Jika Anda memiliki intoleransi makanan, makan makanan tertentu itu dapat menyebabkan diare atau mencret. Susu dan gluten adalah intoleransi makanan yang umum terjadi. Ada beberapa makanan yang pantang dikonsumsi ibu hamil, seperti beberapa seafood yang mengandung merkuri tinggi. Intoleransi makanan bahkan seringkali menjadi penyebab diare kronis jangka panjang. Intoleransi makanan berbeda dengan kasus alergi makanan. Alergi makanan memang bisa menyebabkan diare, namun biasanya disertai dengan gejala khas lain, seperti gatal-gatal, hidung tersumbat, sesak napas, hingga sakit tenggorokan. Malabsorpsi dapat juga menyebabkan diare. Malabsorpsi terjadi saat usus kecil kurang mampu menyerap nutrisi dari makanan yang dimakan. Beberapa intoleransi makanan bisa menyebabkan malabsorpsi. Selain itu, beberapa jenis makanan tertentu dapat juga menyebabkan diare bahkan pada orang yang tidak memiliki intoleransi makanan. Baca juga 5 Penyebab Sering Diare pada Malam Hari yang Perlu Diwaspadai Ini sering kali merupakan makanan yang mengandung banyak bumbu, bahan buatan, minyak, atau stimulan usus besar. Berikut ini adalah beragam makanan penyebab diare yang bisa diwaspadai 1. Makanan pedas Melansir Health Line, makanan pedas adalah salah satu penyebab paling umum dari diare akibat makanan. Ini terutama terjadi pada makanan penuh bumbu yang tidak biasa dikonsumsi. Cabai rawit dan campuran kari adalah penyebab umum diare akibat makanan pedas. Bahan kimia yang disebut capsaicin memberikan panas pada cabai. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa sementara capsaicin dapat memiliki berbagai manfaat kesehatan, seperti mengobati nyeri dan radang sendi, tapi di sisi lain juga berpotensi menyebabkan iritasi. Baca juga Makan Cabai Pakai Tangkai atau Tanpa Tangkai, Mana yang Lebih Baik? Capsaicin dapat mengiritasi lapisan lambung selama proses pencernaan. Saat dikonsumsi dalam jumlah banyak, capsaicin dapat menyebabkan gejala berikut Mual Muntah Sakit perut Diare Jika makanan pedas menyebabkan diare, coba tambahkan bumbu yang tidak mengandung capsaicin pada makanan Anda, seperti bubuk mustard atau paprika bubuk. Makanan ini cenderung lebih ringan di perut. 2. Pengganti gula Bahan pengganti gula termasuk pemanis buatan, seperti aspartam, sakarin, dan sukralosa, serta alkohol gula, seperti manitol, sorbitol, dan xylitol bisa juga menjadi bahan makanan penyebab diare. Beberapa bahan pengganti gula ini dapat mengganggu sistem pencernaan. Faktanya, beberapa makanan yang mengandungnya telah dilengkapi dengan label peringatan tentang potensi efek pencahar. Baca juga 7 Cara Mengurangi Asupan Gula Per Hari demi Kesehatan Makan atau minum gula alkohol khususnya, dapat memiliki efek pencahar, menyebabkan diare dan perut kembung. Jika Anda mencurigai bahwa pengganti gula menyebabkan diare, cobalah menguranginya. Makanan umum yang mengandung pemanis buatan meliputi Mengunyah permen karet Permen dan makanan penutup rendah gula Soda diet Minuman diet lainnya Sereal rendah gula Bumbu rendah gula, seperti krimer kopi dan saus tomat Beberapa pasta gigi dan obat kumur 3. Susu dan produk susu lainnya Jika Anda mengalami diare setelah minum susu atau makan produk susu, Anda mungkin mengalami intoleransi laktosa. Banyak orang tidak tahu bahwa mereka memiliki intoleransi laktosa. Ini cenderung berjalan dalam keluarga dan dapat berkembang di kemudian hari. Baca juga 9 Makanan yang Mengandung Kalsium Tinggi Intoleransi laktosa berarti tubuh Anda tidak memiliki enzim untuk memecah gula tertentu dalam produk susu. Alih-alih memecahnya, tubuh Anda membuang gula ini dengan sangat cepat, seringkali dalam bentuk diare. Ada banyak pengganti susu sapi yang beredar di pasaran, antara lain Susu bebas laktosa Susu almon Susu kedelai Susu kacang mete 4. Kopi Kafein dalam kopi adalah stimulan. Itu bisa membuat Anda merasa waspada secara mental, dan itu juga merangsang sistem pencernaan. Banyak orang BAB segera setelah minum kopi. Menurut International Foundation for Gastrointestinal Disorders IFFGD, minum 2-3 cangkir kopi atau teh dalam sehari seringkali dapat menyebabkan diare. Baca juga Benarkah Minum Kopi Bisa Sebabkan Asam Urat? Banyak orang juga menambahkan stimulan pencernaan lain ke dalam minuman kopi, seperti susu, pengganti gula, atau krim, yang meningkatkan efek pencahar minuman tersebut. Bagi sebagian orang, bahkan kopi tanpa kafein dapat merangsang usus karena bahan kimia lain yang ada dalam kopi. Menggunakan pengganti produk susu, seperti susu oat atau krimer kelapa dapat mengurangi efek pencahar dari kopi. Sebaliknya, jika menurut Anda kopi menyebabkan diare, cobalah beralih ke teh hijau atau minuman panas lainnya. 5. Makanan yang mengandung kafein Selain kopi, makanan dan minuman lain yang mengandung kafein dapat menyebabkan diare atau BAB. Kafein secara alami terkandung dalam cokelat, jadi produk rasa cokelat apa pun dapat mengandung kafein tersembunyi. Baca juga Waspada, Berikut 6 Bahaya Minum Teh Setelah Makan Makanan dan minuman umum yang mengandung kafein meliputi Cola dan soda lainnya Teh hitam Teh hijau Minuman berenergi Cokelat panas Cokelat dan produk rasa coklat 6. Fruktosa Fruktosa adalah gula alami yang ditemukan dalam buah. Apabila dimakan berlebihan, fruktosa bisa memiliki efek pencahar. Dengan demikian, makan buah dalam jumlah banyak dapat menyebabkan diare karena ini berarti mengonsumsi fruktosa dalam jumlah tinggi. Fruktosa juga bisa dengan mudah ditemukan di Permen Minuman ringan Makanan dengan bahan pengawet Baca juga 10 Makanan yang Mengandung Vitamin D Tinggi 7. Bawang putih dan bawang merah Bawang putih dan bawang merah mengandung sari yang jika diurai oleh asam di perut, dapat melepaskan gas dan mengiritasi usus besar. Bawang putih dan bawang merah adalah fruktan, yang merupakan karbohidrat yang sulit dicerna tubuh. Tanaman bumbu ini juga mengandung serat tidak larut, yang bisa membuat makanan lebih cepat melewati sistem pencernaan. Bawang putih dan bawang merah juga makanan tinggi FODMAP, yang merupakan kelompok karbohidrat yang dapat menyebabkan diare pada beberapa orang. Alkohol gula, yang dibahas sebelumnya juga merupakan makanan FODMAP tinggi lainnya yang dapat menyebabkan diare. Baca juga Jangan Disepelekan, Ini 6 Manfaat Luar Biasa Konsumsi Bawang Putih Jika Anda ingin mengganti bawang putih dan bawang merah maupun bawang bombai dalam menu makanan, cobalah bereksperimen dengan seledri atau adas. Makanan ini bisa memberi rasa yang sama pada makanan, tetapi dengan risiko diare dan gas yang lebih kecil. 8. Brokoli dan kembang kol Brokoli dan kembang kol adalah sayuran silangan yang kaya nutrisi dan serat nabati curah. Sayuran ini memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, tetapi saluran pencernaan dapat mengalami kesulitan dalam memprosesnya. Jika Anda tidak terbiasa mengonsumsi serat dalam jumlah besar, konsumsi brokoli dan kembang kol porsi besar dapat menyebabkan sembelit, kembung, atau diare. Jadi, sebagai solusi ketika ingin mengonsumsinya, cobalah mulai dengan porsi kecil dan tingkatkan asupan serat Anda secara perlahan. Diet tinggi serat dapat membantu mengurangi diare dan memiliki manfaat bagi pencernaan dan kesehatan jantung Anda. Baca juga 9 Buah yang Mengandung Serat Tinggi 9. Makanan cepat saji Merangkum Medical News Today, makanan berlemak, berminyak, atau digoreng cenderung mengandung lemak jenuh dan lemak trans. Sementara makanan yang mengandung lemak jenuh dan lemak trans dapat menyebabkan diare atau memperburuk gejala penyakit ini. Ini karena tubuh cenderung kesulitan memecahnya. Makanan cepat saji juga sering kali mengandung sedikit nilai gizinya, sehingga kurang bermanfaat bagi tubuh. Makanan umum tinggi lemak jenuh meliputi Kentang goreng Ayam goreng Burger Sebagai gantinya, coba pilih ayam panggang, burger kalkun, atau pilihan vegetarian ketika ingin memuaskan keinginan makan cepat saji. 10. Alkohol Minum alkohol dapat pula menyebabkan diare yang menggangu. Ini terutama benar saat minum bir atau anggur. Coba hentikan konsumsi alkohol dan perhatikan apakah diare hilang. Jika iya, pertimbangkan untuk mengurangi asupan alkohol Anda demi mengurangi ketidaknyamanan pencernaan ini. Baca juga 13 Makanan yang Mengandung Karbohidrat Tinggi tapi Menyehatkan Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram “ News Update”, caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Penyakityang disebabkan oleh Salmonella disebut salmonellosis .Ciri- ciri orang yang mengalami salmonellosis adalah diantara nya diare, keram perut , dan demam dalam waktu 8 sampai 72 jam setelah memakan makanan yang terkontaminasi oleh Salmonella . makanan yang terbuka dalam keadaan lama karena itu tentu kita tidak tau bakteri-bakteri apa
Halodoc, Jakarta – Hampir semua orang pernah mengalami diare. Kondisi ini ditandai dengan perut melilit dan tinja berair. Sebagian besar kasus diare disebabkan oleh bakteri atau virus yang mengontaminasi makanan yang telah dikonsumsi. Diare juga bisa disebabkan karena pola hidup yang tidak sehat. Selain itu, diare juga dapat timbul ketika kamu mengonsumsi makanan-makanan tertentu. Baca juga Ketahui Perbedaan Diare dan Muntaber Makanan Pedas Hingga Pemanis Buatan Makanan yang dapat memicu diare cenderung mengandung bahan buatan, minyak, rempah-rempah, atau stimulan. Dikutip dari Healthline, berikut sejumlah makanan yang seringkali memicu diare, yaitu Bumbu Pedas Makanan yang berbumbu pedas adalah penyebab diare paling umum, terlebih bumbunya terlalu kuat. Sensasi pedas dapat mengiritasi lapisan perut saat dicerna, sehingga menimbulkan gas, kembung, terbakar dan diare. Pemanis Buatan Pemanis buatan seperti aspartam, sakarin, dan gula alkohol dapat mengganggu organisme yang hidup saluran usus bagian bawah. Bahkan, mengurangi pemanis buatan sekarang menjadi pengobatan yang direkomendasikan untuk mengobati sindrom iritasi usus besar. Jadi, tidak mengherankan bahwa makanan dengan pemanis buatan dapat menyebabkan diare. Susu Pernahkah kamu sadar bahwa diare yang kamu alami terjadi setelah minum susu? Kalau iya, bisa jadi perut tidak toleran terhadap laktosa. Banyak orang yang tidak menyadari bahwa mereka mengidap intoleransi laktosa. Ternyata, kondisi ini juga bisa diturunkan dalam keluarga. Intoleransi laktosa terjadi ketika tubuh tidak memiliki enzim untuk memecah gula susu, sehingga tidak dapat dicerna. Nah, salah satu efek yang bisa ditimbulkan adalah diare. Kopi Kafein dalam kopi bersifat stimulan. Senyawa yang satu ini tidak hanya memantik otak, tetapi juga merangsang sistem pencernaan. Terlebih jika kopi yang kamu konsumsi dicampur dengan susu atau pemanis buatan. Tidak heran kamu bisa mengalami diare setelah meminumnya. Baca juga 5 Cara Tepat Menghentikan Diare Bawang-bawangan Bawang putih dan bawang bombay sangat tinggi serat dan mengandung jus yang jika dipecah oleh asam di perut dapat melepaskan gas yang mengiritasi usus. Bawang juga bersifat fruktan, yakni karbohidrat kompleks yang sulit dicerna. Ketika mengonsumsinya berlebihan, maka kamu bisa mengalami diare. Brokoli dan Kembang Kol Brokoli dan kembang kol mengandung nutrisi dan serat dalam jumlah tinggi. Hal ini memang terdengar baik, tetapi ketika dikonsumsi terlalu banyak bisa menimbulkan reaksi tertentu. Mengonsumsi brokoli dan kembang kol dalam jumlah besar justru menyebabkan sembelit, gas, atau diare. Oleh sebab itu, kamu perlu memerhatikan seberapa banyak porsi yang harus dimakan. Makanan Cepat Saji Makanan yang tinggi lemak jenuh, seperti yang ditemukan di restoran cepat saji, umumnya sulit diurai dan dicerna tubuh. Nilai gizinya pun hanya sedikit, jadi tidak banyak yang bisa diekstrak oleh tubuh kamu. Bisa dibilang, makanan-makanan ini hanya lewat saja di tubuh kamu dan keluar dengan cepat. Tingginya kandungan lemak didalamnya membuat tubuh sulit mencerna yang pada akhirnya bisa memicu diare. Baca juga Mitos atau Fakta, Telur Asin Menyembuhkan Diare? Jika kamu mengalami diare dan butuh obat untuk menghentikannya, kamu bisa membeli obatnya lewat aplikasi Halodoc. Sebelum membeli obat, pastikan bicara dengan dokter terlebih dahulu agar kamu mendapat jenis obat dan dosis yang aman. Hubungi dokter lewat aplikasi Halodoc kapan saja dan di mana saja via Chat, dan Voice/Video Call. ReferensiHealthline. Diakses pada 2020. 7 Types of Foods that Cause Diarrhea Medical News Today. Diakses pada 2020. Which foods can cause diarrhea?
mikrobamampu menyebar lebih dari satu cara, sehingga kita tidak langsung selalu tahu apakah penyakit yang kita derita adalah penyakit yang disebabkan oleh makanan. Sehingga kita harus memeriksakan kedokter. Misalnya Escherichia Coli, bakteri ini dapat menyebar melalui makanan, minuman maupun air yang terkontaminasi. Bakteri ini sangat mudah menyebar pada usia anak-anak di sekolah dasar yang
- Mengonsumsi pangan yang tak sehat dan tak aman bisa menyebabkan berbagai gangguan penyakit pada tubuh. Karena itulah, pemerintah melalui Badan Pengawas Obat dan Makanan menetapkan berbagai standarisasi keamanan pangan demi menjaga kesehatan masyarakat. Dari data WHO yang dilansir di laman resmi Instagram BPOM, dalam setahun sebanyak 600 juta penduduk sakit setelah mengonsumsi pangan yang terkontaminasi. Dan 40 persen penyakit akibat pangan, terjadi pada balita, dengan angka kematian balita per tahun. Penyakit akibat pangan yang tak aman dan tak sehat memang rentan menghinggapi usia anak-anak, kalangan ibu hamil dan menyusui, juga kategori usia lansia. Baca juga Cara Tepat Melakukan Pengaduan Produk ke BPOM Jenis penyakit akibat konsumsi pangan Ada berbagai macam jenis penyakit yang bisa dipicu oleh olahan pangan. Berikut ini ragam penyakit, penyebab dan gejala-gejalanya 1. Gastroenteritis Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Bacillus cereus. Infeksi usus ini ditandai dengan gejala diare, sakit perut, mual-mual dan muntah. Penyakit ini menyebar melalui makanan yang sudah terkontaminasi Bacillus cereus. Memilah makanan yang aman dan rajin cuci tangan sebelum makan adalah salah satu upaya pencegahan. 2. Infeksi saluran cerna Infeksi ini bisa disebabkan oleh Escherichia coli. Gejala hampir sama dengan gastroenteritis, yaitu muntah, diare, sakit perut yang terkadang disertai demam. 3. Shigolesis atau disentri Bakteri penyebabnya dinamakan Shigella dysentriae. Gejalanya lebih akut, seperti sakit perut, muntah, dan diare dengan tingkat ringan hingga berat. Diare berat pada disentri biasanya mengandung darah disertai dengan mukus serta pus atau lendir. Baca juga Agar Aman, Ini Cara Cek Produk Makanan dan Kosmetik yang Ditarik BPOM 4. Tifoid dan paratifoid atau tipus Penyakit ini disebabkan karena bakteri Salmonella typhi. Tanda tipus adalah adanya demam tinggi, sakit perut, sakit kepala, muntah dan diare yang diikuti konstipasi, juga munculnya ruam. 5. Kolera Kolera disebabkan Vibrio cloreae. Gejalanya berupa diare cair yang keluar sangat banyak sehingga biasanya berujung dehidrasi, sakit perut, juga muntah. 6. Hepatitis ADisebabkan oleh Hepatitis A, penyakit ini ditandai dengan munculnya penurunan selera makan, demam, mual dan muntah, urin berwarna gelap dan tinja berwarna pucat. 7. Amebiasis Amebiasis disebut juga disentri ameba yang disebabkan oleh Entamoeba hystolica. Penyakit ini ditandai dengan diare berdarah yang sangat parah, sakit perut, muntah-muntah dan demam tinggi. Baca juga Demi Keamanan, Ini Cara Tepat Memilih Obat Tradisional ala BPOM 8. Giardiasis Disebabkan oleh bakteri Giardia lamblia, dan ditandai dengan diare kronis atau kambuhan, kram perut, keletihan, penurunan berat badan, mual-mual dan muntah. 9. Toksoplasmosis Penyebabnya adalah Toksoplasma gandii. Jika infeksi terjadi selama masa kehamilan infeksi transplasenta, dapat penyebabkan kematian atau kerusakan otak pada janin. 10. Cacingan Penyakit ini bisa disebabkan oleh berbagai jenis cacing seperti cacing gelang, cacing gilig, cacing pita, cacing pipih dan cacing hati. Gejalanya berupa sakit perut, batuk, kolik, muntah, demam, diare dan anemia. Baca juga Cara Mengecek dan Membuang Obat Kedaluwarsa Menurut BPOM Cara mencegah penyakit akibat pangan Selain 10 penyakit di atas, masih ada pula penyakit yang disebabkan akibat olahan pangan, yaitu karena cemaran kimia yang terdapat pada pangan. Mulai dari racun yang diproduksi alami organisme seperti tanin dan biotoksin laut, polutan organik seperti nitrat dan pestisida dan logam berat seperti timbal, merkuri dan cadmium. Untuk mencegah terkena penyakit akibat pangan, selalu lakukan langkah berikut ini 1. Menjaga kebersihan dengan selalu mencuci tangan. 2. Memisahkan pangan matang dan pangan mentah agar tak terjadi perpindahan bakteri. 3. Memasak makanan dengan benar hingga matang sempurna. 4. Menyimpan makanan sesuai suhu aman. 5. Gunakan air dan pangan yang aman, yang sesuai standar BPOM. Baca juga Waspada Kosmetik Palsu, Ini Cara Cek Produk Berizin dari BPOM Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.0DTW3.